Semakin pesatnya kemajuan teknologi membuat semua serba mudah, salah satuny adalah dalam transaksi jual beli. Dimana kini masyarakat sudah banyak yang memanfaatkan fitur transaksi digital. Tentu hal ini lebih mudah, karena Anda bisa bertransaksi dengan menggunakan fitur mobile transfer, QR Code, scan QRIS, dan lain sebagainya.
Dibandingan dengan sebelumnya, kebutuhan transaksi hanya mengandalkan mesin EDC (Electronic Data Capture) dan ATM transfer. Namun dengan kemudahan tersebut, masyarakat harus tetap waspada dan berhati-hai dalam bertransaksi online.
Pasalnya kemajuan teknologi ini pasi juga dibarengi dengan bahaya ancaman siber. Hal itu berdasarkan peringatan dari Presiden Direktur PT ITSEC Asia, Andri Hutama Putra.
Andri Hutama Putra mengingatkan, kesadaran pengguna terhadap ancaman digital harus makin ditingkatkan. “Kita tidak tahu kapan akan menjadi target serangan siber, lebih baik jika kita bisa mempersiapkan diri kalau-kalau menghadapi serangan dari pihak luar, demi menjaga keamanan finansial,” ucapnya.
Daftar Isi:
Tips Aman Transaksi Digital
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjaga keamanan transaksi online atau digital agar terhindar dari serangan siber.
1. Menggunakan Email Khusus
Untuk menjaga transaksi digitial tetapa aman, sebaiknya Anda menggunakan alamat email khusus untuk keperluan tertentu. Misalkan saja, email yang Anda gunakan untuk transaksi e-commerce sebaiknya berbeda dengan email pribadi atau dengan email data bank dan kantor.
Dengan begitu Anda akan lebih mudah untuk mengidentifikasi apabila aktivitas email yang mencurigakan. Selain itu, Anda juga jangan sembarangan membuka tauatan atau link mencurigakan yang ada di dalam pesan email. Hal tersebut bertujuan agar terhindar dari phising yang bisa meretas informasi, salah satunya adalah info data login.
2. Aktifkan Verifikasi 2 Langkah
Untuk mencegah serang siber juga dapat Anda lakukan dengan cara mengaktifkan verifikasi dua langkah atau juga disebut dengan two factor authentication. Dengan mengaktifkanya maka transaksi digital Anda akan berada dalan keamanan ekstra. Pasalnya ketika bertransaksi digial akan ada kode verifikasi atau kode OTP (one time password) yang dikirimkan ke nomor telepon sebelum transaksi terjadi.
Selain mengaktifkan autentikasi dua langkah, Anda juga harus mengatifkan notifikasi transaksi. Hal tersebut bertujan agar Anda mendapat peringatan jika ada transaksi yang dilakukan bukan dari perangkat Anda. Apabila ada transaksi yang tidak dikenal segera telepon pihak bank.
3. Menjaga Kerahasiaan Data
Jangan memberitahukan data-data rahasia Anda seperti, password atau pin, authentication code atau kode OTP kepada orang lain. Dan juga jangan sembarang mengetik password Anda di tempat umum. Pastikan tidak ada orang lain yang melihat ketika Anda memasukan data-data rahasi tersebut.
4. Mengganti Password Secara Berkala
Mengganti pin atau password secara berkala dapat mencegah kode akses Anda diketahui oleh orang lain. Maka dari itu, lakukan penggantian kode akses Anda dalam jangka waktu tertentu.
Sebaiknya Anda juga membuat password dengan kombinasi simbol, angka, dan huruf kapital. Hal tersebut bertujuan agar kode akses Anda idak mudah ditebak oleh orang lain. Dengan begitu data Anda akan lebih aman.
5. Jangan Sembarang Memberi Informasi
Langkah untuk mencegah serang siber dapat Anda lakukan dengan berhati-hati ketika menerima telpon dan modus lainnya seperti, email, dan SMS yang tidak dikenal. Pasalnya banyak masyarakat yang mudah tertipu dengan penawaran dan modus-modus tersebut.
Maka dari itu, Anda harus lebih waspada dan kritis terhadap pihak yang tidak dikenal atau bukan dari lembaga resmi. Jangan terburu-buru memberikan informasi yang bisa saja membahayakan keamanan data Anda.
6. Menggunakan Kartu Kredit dengan Limit Rendah
Untuk meminimalisir risiko terjadi seranga siber, alangkah baiknya jika Anda menggunakan kartu kredit dengan limit rendah untuk bertransaksi digital. Pasalnya kartu kredit sendiri rawan untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menggunakan limit kartu kredit rendah ini bertujuan agar Anda tidak mengalami kerugian yang terlalu besar jika kemungkinan terburuknya Anda terkena serangan siber.
7. Cek Lagi Identitas Rekan Transaksi Anda
Memastikan lagi dengan siapa Anda bertransaksi sangat penting dilakukan sebelum membeli atau mentransfer uang. Hal ini tentunya bertujuan untuk menghindari apabila akun korban yang diretas oleh hacker.
Pasalnya sudah banyak sekali kasus yang demikian, biasanya si penipu ini mengirimkan pesan ke teman atau kerabat dekatnya berdalih meminta transfer.
Jika Anda mendapati pesan dari teman Anda yang meminta transfer, sebaiknya pastikan dulu ke orang-orang sekitar apakah benar teman atau rekan Anda yang meminta transfer tersebut. Hal ini ditakutkan perangkat teman Anda sudah di retas.
Begitu juga dengan transaksi di e-commerce. Jika Anda membeli dari e-commerce, pastikan yang terpercaya. Untuk lebih pastinya lagi, sebaiknya Anda juga mengecek review dari orang-orang yang sebelumnya sudah beli barang di toko online tersebut.